Quantcast
Channel: uniknya.com » Humaniora
Viewing all articles
Browse latest Browse all 58

5 Penulis yang Mengeja Dengan Buruk (Bagian – I)

$
0
0

Oleh: Izzaniskala

[UNIKNYA.COM]: Mengeja sebuah kata dalam aktifitas tulis menulis merupakan hal yang vital, karena setiap kata yang dituliskan memiliki makna dan pesan tertentu terhadap pembacanya. Kesalahan mengeja dan menulis tidak dialami oleh masyarakat biasa, bahkan dari kalangan penulis seperti novelis, jurnalis, penyair, bahkan para pejabat pemerintah pun mengalaminya. Dari dunia penulis sastra dan jurnalistik, bahkan para peraih nobel dan pulitzer pun pernah mengalami yang dinamakan ‘typo’ atau kesalahan menulis karena gagal mengeja sebuah kata. Berikut uniknya.com merangkum 5 penulis yang mengeja dengan buruk:

 

1. Jane Austen

(Sumber:wordpress.com)

Jane Austen(Sumber:wordpress.com)

 

Beruntung ketika penulis buku “Emma,”Pride and Prejudice” ini memiliki penyunting (editor) yang cakap dan cermat. Karena Jane Austen ternyata merupakan salah satu penulis yang sering melakukan typo, salah satu yang diingat adalah ketika ia berumur 15 tahun. Saat itu ia menuliskan kalimat: ‘Love and Freindship’.

 

2. George Washington

George Washington(Sumber:wordpress.com)

George Washington(Sumber:wordpress.com)

 

Berdasarkan buku “More Anguished English” yang ditulis oleh Richard Lederer, George Washington (presiden pertama AS) pernah melakukan kesalahan dalam mengeja sebuah kata. Kalimat itu dituliskan sebagai berikut:

we find our necessaties are not such as to require an immediate transportation during the harvist

George Washington melakukan kesalahan dalam menuliskan ‘necessities’ yang artinya kebutuhan dan ‘harvest’ yang artinya panen. Mungkin situasi Perang Revolusi saat itu cukup untuk membuatnya gugup ketika menuliskan sebuah keluhan karena kekurangan persedian makanan.

 

3. Winston Churchill

Winston Churchill(Sumber:wordpress.com)

Winston Churchill(Sumber:wordpress.com)

 

Masih dari kalangan pejabat pemerintah, sosok Winston Churchill dari Inggris pun tidak bisa mengelak dari kesalahan mengeja. Churchill yang dikenal sebagai orator ulung dikabarkan saat masih berada di bangku sekolah, harus bekerja keras untuk bisa mengeja dan menuliskan sebuah kata. Namun ia berhasil menutupi kekuranganya tersebut dengan menjadi orator hebat.

 

4. Agatha Christie

Agatha Christie(Sumber:wordpress.com)

Agatha Christie(Sumber:wordpress.com)

 

Berdasarkan pengakuannya, Agatha Christie memang memiliki kekurangan sebagai penulis, “menulis dan mengeja merupakan hal yang selalu sulit bagiku.” Namun luar biasa ketika kecerdasan dan bakat, mampu menjadikannya sebagai penulis novel genre kejahatan dan misteri. Dalam sebuah halaman di novelnya ia menuliskan tokoh Colonel Carbury dengan Colonel Carbery.

 

5. Andrew Jackson

Andrew Jackson(Sumber:wordpress.com)

Andrew Jackson(Sumber:wordpress.com)

 

Lawan politiknya, John Quincy Adams mengatakan bahwa “Andrew Jackson adalah orang biadab yang tidak mampu mengeja namanya sendiri.” Sebuah sumber mengatakan bahwa presiden ketujuh Amerika Serikat tersebut bahkan tidak mampu menuliskan ‘Development’, ‘Europe’, termasuk ‘large’. Andre malah menuliskan dengan ‘devilopment,’ Uropa,’ dan ‘Larg.’(**)

Catatan: daftar ini dibuat terlepas kelima orang di atas menderita disleksia (dyslexia)

Sumber: Mentalfloss.com, uniknya.com, Juni 2013.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 58